Desa Pattaneteang diapit dua sungai yang sekaligus jadi penanda batas desa. Sungai Bialo di sisi utara dengan lebar 4-5 meter menjadi pembatas dengan Kelurahan Borong Rappoa, Kecamatan Kindang, Bulukumba. Sisi selatan mengalir Sungai Sulepang, dengan lebar 3-4 meter, yang menjadi penanda batas desa dengan Desa Labbo, Kec. Tompobulu.
Sementara di dalam desa terdapat sungai-sungai kecil yang merupakan aliran air selebar 1 – 1,5 meter saja. Aliran sungai-sungai kecil tersebut bersumber dari mata air yang banyak terdapat di Dusun Bungeng, Katabung dan Balla Lompoa

Warga Desa Pattaneteang menyebut tempat keluarnya mata air sebagai timbusu’. Setidaknya terdapat 33 timbusu’ di Desa Pattaneteang, 21 timbusu’ yang dimanfaatkan dan 13 timbusu’ yang belum dimanfaatkan oleh warga sebagai sumber air bagi kebutuhan sehari – hari mereka. Baik itu sebagai sumber air minum maupun untuk kebutuhan lain seperti mandi dan mencuci.
Mata – mata air ini terletak di pemukiman, kebun maupun hutan desa. Air dari timbusu’-timbusu’ itu dialirkan oleh warga ke rumah mereka menggunakan selang dan pipa.
Salah satu yaitu Ere timbusu’na tassalla’ yang airnya tak pernah surut meski pada musim kering, dimanfaatkan oleh program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Pada tahun 2017 PAMSIMAS membangun reservoir penampung air. Air dari penampungan yang terletak di hutan desa ini dialirkan ke rumah warga menggunakan jaringan air dan menjadi suplai air untuk tiga dusun yaitu; Biring Ere, Balla Lompoa dan Katabung, termasuk Kantor Desa yang terletak di Dusun Bungeng.
Add comment