Ketahanan pangan Desa Pattaneteang sudah dapat dikatakan sudah rentan. Masalahnya, produksi beras desa ini pada tahun terakhir (2018) hanya sebesar 63,8 ton (lihat lagi TABEL-18). Tingkat produksi ini tidak mencukupi pemenuhan kebutuhan beras seluruh warganya.
Dengan menggunakan ukuran baku kebutuhan beras per orang per hri (0,32 kg), maka kebutuhan beras seluruh warga Pattaneteang yang berjumlah 1.990 jiwa pada tahun 2018 adalah (1.990 x 0,32 x 364 hari) = 231,8 ton. Dengan kata lain, terdapat kekurangan (defisit) sebesar (231,8 – 63,8) = 163 ton.
Sebanyak 520 KK atau 81 % dari 643 KK memenuhi kebutuhan beras mereka dengan cara membeli beras, baik itu membeli di dalam desa yaitu 164 KK (26%) dan di luar desa sebanyak 356 KK (55%). Hanya 19% atau 123 KK warga Pattaneteang yang tidak membeli beras untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pengeluaran warga Pattaneteang per bulan untuk memenuhi kebutuhan beras mereka tergambarkan pada grafik di bawah.

Melihat kondisi ini perlu upaya mengurangi defisit beras dengan sebisa mungkin mempertahankan luas lahan persawahan yang ada sekarang yaitu 20,6 ha mengingat kontor desa yang kurang memungkin untuk mencetak persawahan baru.
Upaya lain yang bisa dilakukan adalah meningkatkan produktivitas hasil lahan dengan menganjurkan penanaman padi yang sesuai dengan kondisi persawahan Pattaneteang.
Add comment